NISEL (HARIANSTAR.COM) –
Menanggapi maraknya peristiwa kerusuhan dan kekerasan di berbagai daerah, Forum Aktivis ‘98 menyatakan keprihatinannya. Mereka menilai sejumlah kejadian dipicu oleh arogansi serta kebijakan pejabat pemerintah dan anggota DPR yang tidak berpihak kepada rakyat.
Situasi tersebut kembali memunculkan tragedi kemanusiaan yang merenggut nyawa. Demokrasi yang diperjuangkan dengan darah dan air mata pada tahun 1998 dinilai kembali dinodai oleh tindakan represif aparat keamanan. Salah satunya, meninggalnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis aparat saat aksi unjuk rasa di Jakarta.
Forum Aktivis ‘98 menegaskan bahwa kejadian itu bukan sekadar kecelakaan, melainkan simbol matinya nurani dan keadilan ketika rakyat kecil berusaha menyuarakan aspirasinya.
Dalam pernyataan sikap yang diterima Harian Star pada Selasa (2/9/2025), Forum Aktivis ‘98 menyampaikan duka mendalam kepada para korban yang kehilangan nyawa dalam perjuangan menyuarakan kebenaran. Mereka juga memberikan apresiasi terhadap gerakan rakyat dan mahasiswa yang dinilai tulus memberikan koreksi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Forum ini mendesak pemerintah, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, untuk sungguh-sungguh mendengarkan aspirasi masyarakat, terutama kelompok yang rentan terhadap ketidakadilan. Mereka juga menuntut adanya koreksi total terhadap kebijakan dan regulasi yang mencederai rasa keadilan, serta menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi yang merusak sendi-sendi persatuan bangsa.
Selain itu, Forum Aktivis ‘98 mengimbau masyarakat agar tetap konsisten menyelenggarakan aksi secara konstitusional, menolak provokasi yang dapat memicu tindakan inkonstitusional. Aparat keamanan juga diminta bekerja secara profesional agar tidak melahirkan tindakan represif baru yang dapat mengancam kebebasan sipil dan kemunduran demokrasi.
Forum ini turut mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang merespons aspirasi publik dengan meminta DPR mencabut kebijakan terkait tunjangan anggota dewan, menetapkan moratorium kunjungan luar negeri, serta mendorong partai politik mencabut status keanggotaan bagi kader yang dinilai membuat kegaduhan publik.
Sebagai penutup, Forum Aktivis ‘98 menyerukan pentingnya menjaga komitmen bersama untuk menegakkan hukum dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas yang adil, makmur, dan demokratis.



























