MEDAN (HARIANSTAR.COM) – Semangat kolaborasi menjadi motor penggerak dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi pangan di Sumatera Utara. Upaya ini diwujudkan melalui program Pengembangan Klaster Padi yang diawali dengan kegiatan tanam bersama bertajuk Kick Off Pengembangan Klaster Padi Gapoktan Oryza Sativa Kabupaten Deli Serdang dan Gapoktan Mulia Tani Kabupaten Langkat.
Program ini merupakan sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dan Pemerintah Kabupaten Langkat. Tanam bersama tersebut menjadi langkah konkret BI dalam memperkuat kemandirian dan daya saing sektor pertanian di daerah sentra produksi beras, sekaligus menjawab tantangan produktivitas dan stabilitas pasokan pangan.
Wakil Bupati Langkat, Tiorita Br. Surbakti, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya. “Program yang baik ini menjadi kesempatan untuk menerapkan teknologi pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen, efisiensi usaha, serta kesejahteraan para petani,” ujarnya.
Program pengembangan klaster yang akan berjalan selama lima tahun (multiyears) ini mencakup aspek hulu hingga hilir, mulai dari peningkatan produktivitas melalui smart farming dan digitalisasi, penguatan kelembagaan usaha, hingga hilirisasi dengan mendorong inovasi produk turunan bernilai tambah.
Diharapkan, program ini mampu mendorong kelompok tani untuk “naik kelas” menjadi klaster pangan mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menjadi percontohan bagi daerah lain.
“Petani harus siap menghadapi perubahan dan transformasi. Pemerintah daerah siap berkolaborasi mendukung keberhasilan program ini untuk meningkatkan produktivitas daerah, khususnya Deli Serdang sebagai sentra padi guna memperkuat ketahanan pangan,” ujar Bupati Deli Serdang, H. Asri Ludin Tambunan.
Senada dengan itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara, Rudy Brando Hutabarat, menyampaikan bahwa melalui program ini BI berkontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan guna mendukung Program Asta Cita Pemerintah.
“Kami ingin memastikan pasokan beras tetap terjaga, harga stabil, nilai tukar petani meningkat, dan petani desa semakin sejahtera. Kami akan terus berkomitmen meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian melalui teknologi digital farming, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Selain itu, BI juga memperkuat kapasitas petani melalui pendampingan intensif dan penerapan praktik pertanian terbaik (Best Agricultural Practice), serta penguatan sarana dan prasarana pertanian yang difokuskan pada tiga aspek utama: Digitalisasi, Manajemen Usaha, dan Hilirisasi.
Digitalisasi dilakukan melalui penerapan digital farming dan pertanian presisi; manajemen usaha difokuskan pada pembentukan ekosistem tani yang tangguh, profesional, dan berorientasi pada keberlanjutan; sementara hilirisasi mendorong inovasi produk turunan bernilai tambah yang kompetitif di pasar.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, tanam bersama ini menjadi awal langkah menuju pertanian masa depan yang digital, berdaya saing, dan berkelanjutan bagi Sumatera Utara sebagai lumbung pangan nasional.