JAKARTA (HARIANSTAR.COM) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menerima penghargaan bergengsi dalam ajang Mandaya Award 2025 untuk kategori “Dedikasi dan Kontribusi Pemberdayaan Masyarakat”.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar, kepada Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, dalam acara puncak penganugerahan yang diselenggarakan di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10).
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa pemberdayaan menjadi kata kunci dalam memaksimalkan potensi masyarakat secara berkelanjutan.
“Mandaya Award adalah wujud pengakuan negara terhadap kiprah, kontribusi, pemberdayaan oleh seluruh tokoh-tokoh, kontribusi pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, hingga komunitas masyarakat,” ujarnya.
Penghargaan yang diterima BSI merupakan bukti nyata atas komitmen perseroan dalam mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami di BSI untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan program pemberdayaan masyarakat. Kami percaya bahwa masyarakat bisa menjadi pelaku utama pembangunan apabila kita beri ruang, akses, dan kepercayaan. Inilah semangat yang akan terus kami bawa,” tutur Bob.
Dukungan nyata BSI dalam pemberdayaan rakyat adalah meningkatkan kapabilitas UMKM juga didorong melalui BSI UMKM Center, Business Matching yang mempertemukan dengan potential buyers, memfasilitasi sertifikasi halal UMKM dan juga akses permodalan syariah sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas usaha, program inkubasi mencetak wirausaha muda melalui BSI Talenta Wirausaha dan BSI Aceh Muslimpreneur, dukungan terhadap program pemerintah seperti makan bergizi gratis dan KUR serta yang terakhir penyediaan portal UMKM untuk pemasaran produk.
Bukti konkrit ini mendorong peningkatan pembiayaan UMKM di BSI mencapai Rp52,01 triliun yang mengalami pertumbuhan 9,01% YoY dan Pembiayaan Inklusif Makroprudensial BSI sebesar Rp98,5 Triliun di Juni 2025.
Tahun ini, jumlah UMKM BSI mencapai lebih dari 347 ribu orang dengan pertumbuhan nasabah 6,28% secara tahunan.
Hal ini membuktikan bahwa pembiayaan syariah untuk UMKM tumbuh positif dan solid. Terutama di sektor perdagangan besar dan eceran, pertanian dan kehutanan, jasa kesehatan, makanan dan minuman halal.
“UMKM ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi. Untuk itu BSI akan ambil peran tidak hanya menyalurkan pembiayaan, namun lebih ke mendorong kapasitas dan kapabilitas usaha UMKM agar naik kelas sehingga mampu bersaing hingga kancah global,” tutup Bob.(rel/abi)