SAMOSIR (HARIANSTAR.COM) – Pencarian terhadap korban yang diduga tergelincir di jembatan dan terbawa arus sungai Siponot terus berlanjut. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui BPBD bersama Basarnas dibantu TNI dan Polri serta masyarakat masih terus melakukan pencarian korban, Selasa (22/8/2023)
BPBD yang mendapat laporan dari warga dan Camat Ronggur Nihuta melakukan koordinasi menurunkan tim Basarnas dari Pos Parapat.
Dilokasi kejadian, BPBD, Basarnas, Camat Ronggur Nihuta, personel kepolisian, TNI serta masyarakat masih aktif memantau lokasi dan melakukan pencarian.
Koordinator Pos SAR Danau Toba Parapat, Hisar Turnip menyampaikan, pihaknya menurunkan 7 orang personil untuk melakukan pencarian korban. Disebutkan, dari keterangan warga ada tanda mencurigakan (helm korban) namun setelah diadakan penelusuran belum membuahkan hasil.
Hisar mengutarakan, kondisi sungai Siponot sangat terjal sehingga personil harus menggunakan tali untuk turun. Kondisi alur sungai juga tidak dapat diprediksi ada yang datar dan curam, tidak memungkinkan untuk menurunkan perahu karet dan ban dalam pencarian.
“Kondisi alur sungai ada yang datar dan terjal, sehingga untuk menurunkan perahu karet atau ban tidak kami rekomendasikan karena berdampak keselamatan personil, namun akan kita akan tetap melakukan pencarian. Pencarian akan dilakukan selama 7 hari dan jika masih tidak ditemukan maka akan dihentikan,” jelas Hisar.
Sementara itu, Safety Officer Pos SAR Danau Toba Parapat turun langsung ke Sungai Siponot mengatakan, pencarian tetap dilaksanakan, tetapi tidak merekomendasikan masyarakat yang ikut membantu pencarian dengan tali biasa. “Dinding sungai sangat terjal, ini juga demi keselamatan warga. Jika ada tanda mencurigakan dari warga yang lebih paham dengan alur sungai ini, dapat diberitahu dan kami akan turun,” ungkapnya.
Camat Ronggur Nihuta, Bresma Simbolon meminta agar Tim SAR tetap melakukan pencarian dan berharap korban secepatnya ditemukan. “Mengenai teknis pencarian, kami serahkan kepada Tim SAR yang sudah lebih paham,” cetusnya.
Hingga saat ini, Tim SAR dibantu Personil Kepolisian, TNI dan BPBD menyusuri “jongguran” (kubangan besar) sekitar 500 M dari jembatan yang menurut warga kemungkinan besar korban berada di lokasi tersebut, hal ini dikuatkan dengan penemuan sebuah tas dan kuat dugaan merupakan tas korban dari lokasi jongguran.
Korban atas nama Raheliva Malau merupakan siswa SMA N I Ronggur Nihuta Kelas X. Korban yang mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya diduga tergelincir saat melintasi jembatan yang kemudian jatuh ke Sungai Siponot dan terbawa arus sungai. Diketahui bahwa saat itu, Senin (21/8/2023) arus sungai Siponot sangat deras akibat hujan yang turun pada malam hari. Sungai Siponot tersambung sampai ke Binanga Aron yang bermuara ke Danau Toba. (JB Rumapea)



























