MEDAN (HARIANSTAR.COM) - Persaudaraan Anak Seto (PAS) Kota Medan mengadakan halal bil halal dan pertemuan ruin setiap tahunnya di Warung TST Bagindo Jln. Bromo, Kel Tegal Sari II Kec. Medan Area, Minggu (21/5/2023).
Ketua umum Persaudaraan Anak Seto (PAS) Kota Medan, Saipul Zuhri didampingi sekretaris umum, Ir Syafarudin Sikumbang dan bendahara umum Erlina Tanjung berharap kepada seluruh anggota PAS yang ada di Group PAS pengayoman benar-benar tidak ada lagi kebencian yang membekas di dalam hati. Karena orang yang sulit atau tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, orang tersebut pasti mempunyai sifat pendendam dan amarah.
Saipul Zuhri alias Timbul dalam kegiatan pengajian rutin kali ini secara tegas menyampaikan agar Group Persaudaraan Anak Seto Kota Medan ini agar tetap menjaga kekompakan.
"Karena Group kita ini sudah berjalan hampir 2 tahunan dan manfaatnya juga sudah dapat kita rasakan secara bersama. Selain mempererat hubungan ukuwah islamiyah. Para anggota pengajian kita ini sudah banyak yang merasakan manfaatnya baik moril maupun materil," katanya.
Ia juga menyatakan, kita telah membuktikan beberapa keluarga PAS yang ditimpa musibah seperti sakit, baik dalam acara perkawinan dan lain sebagainya sudah merasakan yang namanya hak dan kewajiban. Maka dari itu pesannya, mari kita jaga Group PAS kita ini agar kedepannya lebih baik. Ia juga mengimbau kepada anggota yang pernah keluar masuk Group PAS tidak terulang kembali untuk bulan bulan kedepannya.
"Kami pengurus PAS dengan tangan terbuka, dengan hati yang bersih akan tetap menerima saudara saudara kita yang ingin bergabung kembali. Namun, bila ada yang merasa keterpaksaan silahkan mengundurkan diri dan kami segenap pengurus tetap menerima mungkin itu akan lebih baik ketimbang nantinya jadi permusuhan," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan bila ada rasa salah kata dan perbuatan selama memimpin Group PAS ini, kepada Allah SWT kami mohon ampun dan kepada saudara-saudara sekalian kami kami mohon dimaafkan.
Sementara, Buya Ramadius S. Ag dalam ceramahnya mengatakan, ukuwah bertujuan menjalin persaudaraan antar sesama sebagai wujud silaturrahmi persaudaraan, dan kekompakan. "Sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Alhujurat ayat 10 yaitu Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah diantara mereka yang berselisih," tuturnya.
Konsep ini menjadi sebuah kekuatan fundamentalis dalam membangun kebersamaan antar sesama umat Islam. Bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan jangan kamu bertolong-tolong dalam kejahatan atau kedzaliman.
Dalam memupuk persaudaraan jelasnya, silaturrahim dan kekompakan, Islam membawa kita dalam 4 asas. Pertama, Ta'aruf yaitu saling mengenal antar sesama agar dapat membangun ikatan persaudaraan.
Tafahum yaitu saling memahami. Semua manusia memiliki sisi kelebihan dan juga sisi kekurangan agar kita dapat membawa kebersamaan dalam kesetaraan tanpa membangun kasta dan level bergaul tentunya fungsi persaudaraan lebih utama. Ta'awun yaitu saling tolong-menolong tanpa tebang pilih. Lalu, Takaful yaitu jaminan yang akan diangkat derjatnya saat menjalin silaturrahim, dimudahkan Allah urusannya, mendapatkan rezeki halalan thoyyiban dan dipanjangkan umurnya.
Tentunya, akan sia-sia ibadah kita saat halal bi halal yang momentumnya adalah saling bermaafan akan tetapi kita tidak bermaafan antar kita. Yang paling utama kita harus bermaafan terlebih dahulu kepada kedua orang tua. Karena ridho Allah adalah ridho kedua orangtua. Setelah itu bermaafan kepada pasangan lalu kepada karib kerabat.
"Sangat merugi orang yang tidak bermaafan kepada orangtuanya karena akan sia-sialah ibadah yang dilakukan karena tidak mendapatkan keridhaan dari Allah SWT. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua," ujar Al-ustad Buya Ramadius, S Ag. (hk)