(Foto : HS)
BATUBARA (HARIANSTAR.COM) - Kondisi akses jalan dan jembatan wilayah Desa Durian Kecamatan Sei Bale Kabupaten Batu Bara berbatasan antara Desa Sebeluru Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan memprihatinkan.
Daerah ini terkesan tidak diperhatikan dan butuh perhatian khusus dari Pemkab Batu Bara dan Pemkab Asahan.
Hal itu disampaikan Elot Silalahai warga Kampung Durian, Kamis (13/4/2023).
"Saya berharap kepada pemerintah Kabupaten Batu Bara bersama Kabupaten Asahan tolong lah di perhatikan jempatan ini yang berbatasan antara dua desa yaitu Desa durian dan Desa Sebeluru karena jempatan sudah lama sudah 30 tahun belum diperbaiki. Warga dua desa adalah petani dan dari sini jalan warga tersebut. Sudah sering warga jatuh dari jembatan ini," ungkapnya.
Menurutnya, kondisi jalan dan jembatan yang melintasi desa itu, belum disentuh pembangunan. Sementara daerah ini masih tanggung jawab dari pihak Pemda Asahan dan Pemda Batu Bara.
"Jangan dibiarkan terlalu lama menderita masyarakat yang dapat memanfaatkan jalan tersebut, khususnya bagi petani saat ini yang terpaksa harus memakai roda dua untuk melintasi jalan atau jempatan," ketusnya.
Warga dua desa itu berharap pihak Pemda melalui Dinas PU Batu Bara dan dinas PU Asahan untuk mengingatkan, agar tidak lupa menyerap anggaran untuk akses jalan dan jembatan yang dikeluhkan warga.
Pantauan wartawan dilapangan, jembatan dua desa itu memang tidak layak dilewati, berbahaya karena sudah 30 tahun tidak pernah ada perbaikan.
Sejak pemerintahan Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Asahan ada, jalan dan jembatan yang melintasi desa Durian Cacar dan Desa Sebeluru belum ada sentuhan pembangunan dari pemerintah kabupaten. Jembatan melintang di anak sungai masih terbuat dari kayu seadanya dan jalan berdebu saat panas dan berlumpur saat hujan.
Maka dibutuhkan segera uluran tangan pemerintah kabupaten Asahan dan Batu Bara memperbaiki jembatan yang sangat memprihatinkan ini.
Sayangnya, saat ingin dikonfirmasi kepada dua kepala desa itu, tidak berada di tempat. (HS)