Iklan

terkini

835 Bencana Terjadi Hingga Awal April, BNPB Perkuat Koordinasi dan Perencanaan

Jumat, April 14, 2023, 12:08 WIB Last Updated 2023-04-14T05:08:10Z

  







Teks foto : Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan paparan kepada Anggota Komisi VIII DPR RI, saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, pada Rabu (12/4) siang. (Foto : Dok. BNPB)



JAKARTA (HARIANSTAR.COM) - Sebanyak 835 kejadian bencana yang terjadi hingga awal April. Karenanya, BNPB memperkuat koordinasi dan perencanaan.


Hal itu kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D., Jumat (14/4/2023) disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Letjen TNI Suharyanto saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang dilaksanakan di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta pada Rabu (12/4/2023).


Dalam rapat tersebut Kepala BNPB hadir beserta jajaran pejabat tinggi lainnya membahas pelaksanaan program yang telah dilakukan mencakup capaian penyerapan anggaran dan luaran hingga awal April 2023, dan rencana kerja yang akan dilakukan hingga akhir tahun.


“Kami akan paparkan kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing kedeputian dan unit kerja yang ada di BNPB, serta capaian anggaran kita,” kata Suharyanto.


“Sebagai informasi, hingga 12 April 2023 jumlah kejadian bencana yang terjadi mencappai 835 kejadian dan didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ujar Suharyanto membuka penjelasan.


Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa BNPB masih dipercaya sebagai koordinator penanganan Covid-19 dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).


“Terkait penanganan Covid dan PMK, meskipun situasi relatif terkendali, Satgas Covid dan PMK masih ada dan digabung menjadi satu dengan masa tugas hingga akhir Juni 2023,” ujar Suharyanto yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19 dan PMK.


Suharyanto mengatakan, BNPB juga diminta secara langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk melakukan penggantian bagi sawah masyarakat yang gagal panen akibat bencana banjir pada tri wulan pertama 2023


“BNPB mendapat tugas dari bapak Presiden, untuk mengganti sawah petani yang gagal panen akibat sawahnya terendam banjir. Penggantian yang dimaksud adalah biaya produksi, sehingga diharapkan petani dapat memulai lagi produksi di musim berikutnya,” tuturnya.


Dirinya menegaskan, yang mendapat penggantian biaya produksi hanya sawah yang gagal panen akibat bencana banjir.


“Yang diganti ialah yang terendam banjir, bukan puso karena hama atau lainnya,’ tegas Suharyanto.


Kini BNPB sedang menyusun perencanaan, melakukan sosialisasi dan pendataan petani yang sawahnya rusak akibat terendam banjir ke masing-masing provinsi terdampak. (Rel/GS)


 

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • 835 Bencana Terjadi Hingga Awal April, BNPB Perkuat Koordinasi dan Perencanaan

Terkini

Topik Populer