MEDAN (HARIANSTAR.COM) - Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) Sumatera Utara sepakat bersinergi mendorong agar keberadaan perawat lebih diperhatikan dan ditingkatkan terutama dari sisi kesejahteraannya.
Sinergitas tersebut tercetus saat pertemuan antara Ketua Satma PP Firman Shah dan Ketua PPNI Sumut Mahsur Al Hazkiyani, Selasa (14/3/2023) malam di Medan.
Dalam diskusi tersebut, keduanya bersepakat untuk mendorong perbaikan peningkatan kesejahteraan dan perhatian kepada para perawat khususnya di Sumatera Utara berangkat dari sejumlah kasus penanganan pasien di sejumlah rumah sakit dan komplain dari keluarga pasien yang menerima pelayanan kesehatan.
Ketua Satma PP Sumut Firman Shah mengatakan, pertemuan mereka terkait peran perawat dan program organisasi masing - masing baik Satma PP maupun PPNI Sumut.
"Selanjutnya kami juga membahas tentang keperihatinan kami melihat perawat yang selalu dikesampingkan, banyak rumah sakit besar hanya memikirkan untung rugi, tidak memikirkan aset paling berharga mereka yakni perawat," ujar Firman Shah.
Aset harus dijaga dan dirawat dengan baik, bagaimanapun pengabdian perawat harus di apresiasi oleh pimpinan rumah sakit, karena masih banyak rumah sakit mempekerjakan perawat tidak sesuai dengan aturan undang undang keperawatan maupun uu ketenaga kerjaan, jam kerja perawat ada yang 2 ship (12 jam dalam sehari). Bagaimana mungkin seorang perawat mampu terus menerus melakukan tugasnya dengan baik, bila mereka juga bekerja over time dan upah tidak layak, mereka sendiri belum bisa melakukan pola hidup sehat dengan system kerja dan upah yang masih kurang diperhatikan, sedangkan mereka harus mampu melayani kesehatan pasient yang sedang sakit untuk sehat," katanya.
Sedangkan Mahsur Al hazkiyani menegaskan, peran seorang perawat begitu penting dalam menangani para pasien."Dari awal masuk karena sakit sampai kadang meninggal dunia pasien itu ada di tangan perawat," kata Mahsur’sembari mengungkapkan ada sejumlah rumah sakit besar di Sumut yang hanya memikirkan untung rugi semata kurang perhatian terhadap upah yang diberikan, apakah cukup untuk hidup layak dalam menjalankan tugas profesinya.
Akibatnya kata Mahsur, para perawat tidak fokus dengan tugasnya dan lebih memikirkan hal hal lain sehingga pasien sering terabaikan.Terkadang masih banyak pekerjaan lain yang harus dilakukkan perawat diluar dari asuhan keperawatan, seperti mengurus administrasi sejak pasient masuk sampai administrasi pasient pulang, order obat dan sebagainya yang banyak menyita pikiran dan waktu yang tidak sepatutnya dilakukan perawat.
Keduanya bersepakat melalui organisasi masing masing ke depan akan melakukan kerjasama mendorong peningkatan kesejahteraan para perawat.
Dalam kesempatan tersebut Firman Shah juga mengucapkan selamat HUT PPNI ke -49 dengan Thema "Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme" dapat segera terwujud.
Menurutnya ini bukan hanya thema namun harus diwujudkan, karena peran perawat selama ini apalagi saat covid-19 begitu besar dan sudah banyak menolong masyarakat yang menderita Covid -19, pantang menyerah, walau dengan resiko yang sangat rentan terhadapa penularan virus ganas tersebut.
Ia berharap, silaturrahmi dan kerjasama dengan PPNI Sumut terus berlanjut di masa yang akan datang, sehingga kesejahteraan perawat lebih ditingkatkan begitu juga para pimpinan rumah sakit memberikan kesempatan dan fasilitas untuk up date ilmu dan peningkatan kompetensi para perawat di institusi nya.( AFSIR)